Example 728x250

Keutamaan Sholat Tarawih Hari Keenam : Ust. Acu Samsudin Ajak Jamaah Tingkatkan Ibadah Ramadhan

Ust. Acu Samsudin (berkacamata) bersilatutahmi bersama pengurus DKM, usai pelaksanaan sholat tarawih, di serambi Masjid Daarul Muttaqein.

 

Kab. Tangerang, CAKRA Banten,— Masjid Jam’i Daarul Muttaqien di Perum Guru PKGC, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, pada pelaksanaan sholat tarawih di hari keenam Ramadhan kedatangan Penyuluh Agama dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Solear.

 

Dalam kesempatan tersebut, Ust. Acu Samsudin, S.Ag, selain mendapat kehormatan sebagai Imam sholat tarawih,juga diberi kesempatan untuk menyampaikan ceramah singkat namun penuh hikmah dalam Kuliah Tujuh Menit (Kultum) sebelum tarawih.

 

Dalam ceramahnya, Ust. Acu menekankan betapa besar ganjaran bagi mereka yang menunaikan sholat tarawih di hari keenam. “Seandainya jamaah mengetahui dan meyakini bahwa pahala sholat tarawih di hari keenam setara dengan mengerjakan sholat di Baitul Maqdis bersama shaf para malaikat, niscaya masjid-masjid akan penuh sesak,” tuturnya. Pernyataan ini sontak membuat para jamaah tertegun dan termotivasi untuk lebih bersemangat dalam menjalankan ibadah Ramadhan.

 

Ust. Acu juga mengingatkan bahwa Ramadhan adalah bulan penuh rahmat dan ampunan. Oleh karena itu, ia mengajak jamaah untuk memaksimalkan setiap kesempatan dalam bulan suci ini dengan memperbanyak amalan, seperti membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan memperbanyak dzikir. “Setiap amal kebaikan di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya, jangan sia-siakan kesempatan ini,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, Ust. Acu menyoroti pentingnya menjaga konsistensi dalam beribadah. Menurutnya, bukan hanya kuantitas ibadah yang diperhitungkan, tetapi juga kualitas dan keistiqamahan. Ia mengutip sebuah hadits yang menyatakan bahwa amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan secara rutin walaupun sedikit.

 

Selain memberikan motivasi kepada jamaah, Ust. Acu juga berpesan khusus kepada para imam sholat tarawih. Ia mengimbau agar para imam menjadi pemimpin yang bijak, tidak terlalu cepat dalam melaksanakan sholat, namun juga tidak terlalu lama. “Kemampuan jamaah berbeda-beda, jangan samakan dengan para santri di pesantren. Sebaiknya, imam mengambil jalan tengah,” sarannya.

 

Menurut Ust. Acu, kecepatan dan panjang bacaan dalam sholat tarawih yang sesuai akan membuat jamaah merasa nyaman dan khusyuk. Dengan begitu, mereka akan termotivasi untuk terus mengikuti tarawih hingga akhir Ramadhan tanpa merasa terbebani. “Khusyuk itu bukan hanya soal waktu, tapi bagaimana hati dan pikiran kita hadir dalam sholat,” jelasnya.

 

Ia juga menekankan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah di bulan Ramadhan. “Bersilaturahmi, saling memaafkan, dan menjauhi perselisihan adalah bagian dari amalan yang sangat dianjurkan di bulan penuh berkah ini,” tambahnya. Menurutnya, kebersamaan jamaah di masjid adalah cerminan persatuan umat yang harus dijaga dan diperkuat.

 

Ceramah yang penuh dengan pesan motivasi dan inspirasi ini ditutup dengan ajakan untuk senantiasa memohon ampun dan bimbingan kepada Allah. Ust. Acu mengingatkan bahwa tidak ada jaminan seseorang bisa bertemu Ramadhan di tahun depan, sehingga setiap kesempatan harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

 

Para jamaah terlihat khidmat dan terinspirasi usai mendengarkan ceramah tersebut. Salah satu jamaah, Rahman (45), mengaku merasa semakin termotivasi untuk meningkatkan kualitas ibadahnya. “Rasanya seperti diingatkan kembali bahwa setiap hari di bulan Ramadhan punya keutamaan tersendiri,” ujarnya.

 

Semangat yang ditularkan oleh Ust. Acu diharapkan bisa menjadi pemicu bagi para jamaah untuk terus bersemangat dalam menjalankan ibadah Ramadhan secara konsisten. Dengan begitu, Ramadhan tahun ini bisa menjadi momen memperbaiki diri dan meraih ridha Allah dengan lebih maksimal.(Awn)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *