Keysha Arla Purwadinda siswa kelas 9 SMPN 2 Cikupa
Cakrabanten.id, Kab. Tangerang,- Keysha Arla Purwadinda siswa kelas 9 SMPN 2 Cikupa yang mempunyai inovasi pembalut wanita dari bahan kain yang bisa di pakai berkali-kali, inovasi tersebut setelah dirinya menjadi duta sanitasi Kabupaten Tangerang setelah mengikuti Jambore Sanitasi yang di ikuti dirinya beberapa waktu lalu.
Pembalut wanita yang ada dan di jual, bisa menjadi sampah yang berbahaya. Bahkan, sampah pembalut jika di kumpulkan bisa menjadi sebuah masalah. Maka itu, Keysha mencoba menggunakan bahan kain untuk di jadikan pembalut wanita agar tidak menjadi sampah dan sebuah masalah.
Menurutnya, jika di perhatikan pembalut sekali pakai jika di kumpulkan akan menjadi sampah yang bisa menimbulkan masalah baru, dirinya melihat langsung tumpukan sampah di TPA Jatiwaringin Kabupaten Tangerang. Pembalut wanita, juga terlihat di tumpukan sampah tersebut. Dari situ, dirinya mencoba inovasi pembalut wanita dari bahan kain yang bisa digunakan berkali-kali tanpah harus membuangnya.
“Saya melihat ada sampah pembalut di TPA Jatiwaringin, setelah saya pikir jika kita gunakan pembalut sekali pakai berapa banyak sampah pembalut wanita yang menjadi sampah. Bahkan, sampah pembalut bisa juga menjadi sebuah masalah baru dalam kesehatan dan kebersihan lingkungan,”ujarnya.
Keysa mengatakan, dari situ dirinya mencoba melakukan sosialisasi kepada teman-teman di sekolahnya, walaupun ada temannya yang tidak mau karena melihat kuno tetapi secara perlahan dirinya meyakinkan temannya bahwa pembalut sekali pakai bisa menjadi ancaman dan juga bisa menjadi sebuah masalah baru setelah di pakai.
“Awalnya, teman saya mengatakan bahwa pembalut wanita dari kain kuno. Tetapi, saya terus coba meyakinkan agar tidak sama-sama mengantisipasi masalah baru dari sampah pembalut sekali pakai. Dengan menggunakan pembalut dari kain, kita bisa mencegah terjadinya tumpukan sampah,”paparnya.
Keysa menjelaskan, kalau satu kelas saja ada 10 wanita dengan kondisi menstruasi, pastinya pembalut tersebut akan menjadi sampah setelah di pakai. Wanita saat menstruasi akan membutuhkan pembalut sehari bisa dia sampai tiga kali ganti tergantung kondisi menstruasi si wanita tersebut. Jika di gabungkan satu sekolah sudah berapa banyak pembalut yang menjadi sampah.
“Maka itu, sangat aman dengan menggunakan pembalut wanita dari bahan kain karena bisa kita gunakan terus-menerus. Bahkan bisa di cuci, jadi tidak di buang. Artinya, kita bisa mencegah adanya tumpukan sampah pembalut dan juga kita bisa membrikan ruang agar tidak terjadi tumpukan sampah di TPA Jatiwaringin,”tutupnya.