Suasana Makam Waliyullah Syech Muhammad Soleh di Kampung Gunung Santri, Desa Bojonegara, Kecamatan Bojonegara.
Cakrabanten.id, Kab. Serang,- Menikmati keindahan alam perbukitan di Kabupaten Serang, Banten di awal April 2025, memberikan pengalaman spiritual yang mendalam. Salah satu destinasi yang menyuguhkan perpaduan antara pesona alam dan wisata religi adalah Makam Waliyullah Syech Muhammad Soleh, yang terletak di Kampung Gunung Santri, Desa Bojonegara, Kecamatan Bojonegara. Dengan letaknya di atas bukit yang tinggi, makam ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para peziarah.
Keberadaan makam Syech Muhammad Soleh menjadi magnet bagi ribuan peziarah dari berbagai daerah, tidak hanya dari Pulau Jawa, tetapi juga dari luar Jawa. Mereka datang dengan tujuan utama berziarah, memanjatkan doa, dan berharap mendapatkan keberkahan dalam kehidupan mereka. Tak heran, tempat ini selalu ramai dikunjungi, baik pada hari biasa maupun di momen-momen khusus seperti bulan Ramadan dan Idul Fitri.
Tim Cakra Banten berkesempatan mengunjungi makam tersebut pada hari kedua Idul Fitri 1446 H. Suasana di area makam tampak penuh dengan peziarah yang datang berbondong-bondong. Di tengah kesibukan tersebut, kami berkesempatan berbincang dengan H. Zainal Arifin, salah satu kuncen atau penjaga makam. Ia menjelaskan bahwa jumlah pengunjung meningkat drastis saat hari raya, namun pada hari-hari biasa pun makam ini tetap tidak pernah sepi.
“Alhamdulillah, makam Syech Muhammad Soleh selalu ramai dikunjungi. Para peziarah datang dengan niat tulus untuk berdoa kepada Allah SWT agar hidup mereka senantiasa diberkahi,” ungkap H. Zainal Arifin.
Suasana di makam Syech Muhammad Soleh
Tak hanya menjadi tempat berziarah, keberadaan makam ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Salah satu pedagang yang telah lama berjualan di lokasi tersebut, Ibu Erum, mengungkapkan bahwa momen hari raya membawa berkah tersendiri bagi para pedagang.
“Kalau lebaran seperti ini, pengunjung datang dari berbagai daerah di Banten dan luar Banten. Omzet kami pun meningkat hampir tiga kali lipat dibanding hari-hari biasa,” ujarnya dengan penuh syukur.
Selain nilai religi, Gunung Santri juga menawarkan panorama alam yang memanjakan mata. Dari atas bukit, peziarah dapat menikmati pemandangan hamparan laut yang luas serta hijaunya perbukitan yang menyejukkan hati. Keindahan alam ini semakin menambah kekhusyukan bagi mereka yang ingin berdoa dan bertafakur.
Akses menuju Gunung Santri cukup mudah, meskipun perlu usaha ekstra karena jalan yang menanjak dan berkelok. Namun, perjuangan tersebut akan terbayar lunas begitu sampai di puncak, di mana ketenangan dan kedamaian menyelimuti setiap sudut tempat ini.
Bagi masyarakat yang ingin berziarah atau sekadar menikmati wisata religi, Makam Syech Muhammad Soleh di Gunung Santri bisa menjadi pilihan tepat. Selain berdoa dan memohon berkah, pengunjung juga bisa memetik banyak pelajaran tentang sejarah penyebaran Islam di Banten, khususnya peran besar para ulama terdahulu dalam menyebarkan dakwah Islam di tanah Jawa.
Di era modern ini, wisata religi seperti Gunung Santri tetap memiliki tempat di hati umat Islam. Bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga menjadi sarana untuk semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Semoga keberadaan tempat-tempat seperti ini terus lestari dan memberikan manfaat bagi banyak orang.
Dengan segala pesona yang ditawarkannya, Gunung Santri bukan hanya menjadi destinasi bagi para pencari ketenangan batin, tetapi juga simbol keislaman yang terus hidup dalam kehidupan masyarakat Banten dan sekitarnya. Sungguh, sebuah perjalanan yang tak hanya mengisi raga, tetapi juga menyegarkan jiwa.(Kdr)