Example 728x250
Agama  

Menghidupkan Majelis Ilmu: Jamaah Dewasa Gelar Pengajian Bergilir

Sejumlah belasan jamaah halakoh pengajian dari berbagai profesi mengadakan pengajian keliling, Rabu 8 Februari 2025 Kediaman Raddani, SH, MH, di Perum Taman Kirana Surya menjadi tuan rumah.

 

Kab. Tangerang, CAKRA Banten,-Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim, bukan hanya bagi anak-anak atau pelajar, tetapi bagi semua manusia. Proses belajar tidak terbatas di sekolah, kampus, atau pondok pesantren saja. Salah satu metode efektif yang diterapkan oleh sekelompok jamaah di Kabupaten Tangerang adalah dengan mengadakan pengajian bergilir dari rumah ke rumah. Setelah seharian bekerja, sebagian dari mereka tidak langsung pulang, melainkan menghadiri pengajian sesuai jadwal yang telah disepakati.

 

Pada Rabu, 8 Februari 2025, kediaman Raddani, SH, MH, yang terletak di Blok H, Taman Kirana Surya, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear, menjadi tuan rumah kegiatan pengajian tersebut. Acara ini dipimpin oleh Ustadz Rosyid sebagai murobbi, yang memberikan kajian tentang pentingnya menuntut ilmu agama secara langsung dalam majelis ilmu.

 

Raddani mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan menjadi tuan rumah pengajian ini. Baginya, rumah yang dijadikan tempat menuntut ilmu agama adalah sebuah keberkahan tersendiri. Ia berharap kegiatan ini dapat terus berlangsung dan membawa manfaat bagi banyak orang.

 

Dalam mukadimahnya, Ustadz Rosyid menegaskan bahwa menuntut ilmu dalam majelis memiliki banyak keutamaan dibandingkan hanya mengandalkan teknologi, seperti mendengar ceramah melalui radio, televisi, atau internet. Keberkahan hadir dalam kebersamaan dan interaksi langsung dengan sesama jamaah serta pembimbing ilmu.

 

Lebih lanjut, Ustadz Rosyid menjelaskan bahwa bagi jamaah yang tetap bersemangat menghadiri pengajian meski tubuhnya lelah setelah beraktivitas seharian, Allah memberikan ganjaran yang luar biasa. Setiap langkah menuju majelis ilmu dihitung sebagai pahala dan dapat menghapus dosa-dosa kecil. Bahkan, perjalanan seseorang menuju majelis ilmu dinilai sebagai jihad fisabilillah.

 

Ia juga menekankan bahwa belajar dalam majelis yang dipimpin seorang murobbi memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan belajar sendiri. Dalam majelis ilmu, jamaah tidak hanya mendapatkan pemahaman agama, tetapi juga berkesempatan untuk berdiskusi dan berinteraksi langsung dengan ustadz serta sesama jamaah. Lebih dari itu, kehadiran dalam majelis ilmu diyakini menjadi bagian dari jamaah bersama para malaikat.

 

Menurut Ustadz Rosyid, dalam Islam, nilai seseorang tidak diukur dari kekayaan atau kekuasaan yang dimiliki, melainkan dari keimanan dan ketakwaannya. Sejarah telah membuktikan bahwa pusat pendidikan aqidah yang baik selalu berbasis pada majelis ilmu, sebagaimana Darul Arqam pada masa Rasulullah dan para sahabat. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang berlandaskan dalil Al-Qur’an dan hadits yang sahih.

 

Ia juga mengingatkan bahwa kepribadian seorang Muslim tidak cukup hanya mengandalkan kepandaian, tetapi juga harus memiliki sanad keilmuan dan kebiasaan berjamaah. “Jadilah Muslim yang kaffah. Gunakan waktu dari bangun tidur hingga tidur kembali untuk ibadah kepada Allah,” ujarnya.

 

Tujuan utama dari belajar dan mengaji adalah meningkatkan ilmu dan memperkuat ketaatan dalam beribadah. Namun, ia mengingatkan bahwa ilmu harus diamalkan dengan benar. Banyak orang yang rajin mengikuti pengajian hingga larut malam, tetapi akhirnya justru bangun kesiangan dan melewatkan sholat Subuh berjamaah. Hal ini menjadi kerugian besar karena mengamalkan ilmu memiliki derajat lebih tinggi daripada sekadar mempelajarinya.

 

“Jangan sampai kita menjadi orang yang merugi,” pesan Ustadz Rosyid. “Ilmu yang kita pelajari tentang keutamaan sholat dua rakaat sebelum Subuh, yang pahalanya setara dengan kekayaan seluas alam semesta, akan dipertanggungjawabkan jika kita tidak mampu mengamalkannya.”

 

Kegiatan pengajian bergilir ini menjadi bukti bahwa menuntut ilmu agama tidak harus terbatas di lembaga formal. Dengan semangat kebersamaan dan kesungguhan dalam belajar, jamaah di Kabupaten Tangerang terus berupaya menghidupkan majelis ilmu di tengah kesibukan sehari-hari. Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk selalu mencari ilmu dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.(Awn)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *