Bibing Sudarman, S.Pd., M.Si, Ketua PGRI Kabupaten Tangerang bersama komunitas penulis Tangerang, dalam kegiatan seminar literasi, Anggota PGRI Kabupaten Tangerang.
Oleh: Bibing Sudarman, S.Pd., M.Si
(Ketua PGRI Kabupaten Tangerang)
Literasi merupakan pilar utama kemajuan suatu bangsa. Sebuah negara dapat berkembang pesat jika warganya memiliki budaya membaca dan menulis yang kuat. Dalam konteks ini, indeks literasi menjadi tolok ukur sejauh mana peradaban suatu masyarakat telah maju. Pemerintah melalui Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 telah menginisiasi Gerakan Literasi Sekolah sebagai langkah strategis dalam membentuk ekosistem pendidikan yang literat.
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk dalam hal literasi. Sebagai organisasi profesi, PGRI Kabupaten Tangerang telah berperan aktif dalam meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, salah satunya melalui pengembangan literasi di kalangan guru.
Salah satu bukti nyata dari komitmen tersebut adalah lahirnya para guru penulis yang produktif di Kabupaten Tangerang. Mereka tidak hanya menghasilkan karya-karya berkualitas, tetapi juga turut berkontribusi dalam mengembangkan dunia literasi, baik di tingkat daerah, provinsi, maupun nasional. Sayangnya, apresiasi terhadap kiprah mereka masih minim, padahal kontribusi mereka sangat besar dalam memajukan pendidikan.
PGRI kabupaten Tangerang
Kabupaten Tangerang memiliki potensi besar dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Keberadaan guru-guru penulis menjadi salah satu indikator kemajuan literasi di daerah ini. Produktivitas mereka dalam menulis membuktikan bahwa literasi bukan sekadar wacana, tetapi telah menjadi bagian dari gerakan nyata dalam dunia pendidikan.
Para guru penulis ini telah menelurkan berbagai karya dengan nilai edukasi tinggi. Mereka tergabung dalam Asosiasi Guru Penulis PGRI, bagian dari Asosiasi Profesi Keahlian Sejenis (APKS) PB PGRI. Di tingkat lokal, mereka juga membentuk komunitas berbadan hukum bernama PELITA (Penggerak Literasi Tangerang), yang menjadi wadah bagi para pendidik untuk terus mengembangkan budaya literasi.
Kemajuan literasi di Kabupaten Tangerang tidak terlepas dari dedikasi para pendidik yang memahami bahwa membaca dan menulis bukan sekadar keterampilan, tetapi juga sarana untuk membangun karakter dan memperluas wawasan siswa. Dengan literasi yang kuat, siswa akan lebih kritis, kreatif, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Selain itu, budaya literasi juga memiliki dampak jangka panjang dalam membangun masyarakat yang cerdas dan berdaya saing. Ketika guru mampu menjadi teladan dalam menulis dan membaca, maka hal tersebut akan menginspirasi peserta didik untuk meneladani kebiasaan positif tersebut.
Namun, upaya membangun peradaban literasi tidak bisa hanya bergantung pada individu atau komunitas tertentu. Dukungan dari pemerintah daerah, institusi pendidikan, dan masyarakat luas sangat diperlukan agar gerakan literasi ini semakin berkembang dan memberi manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Kabupaten Tangerang.
Peningkatan literasi juga harus dibarengi dengan sarana dan prasarana yang memadai. Perpustakaan sekolah harus diperkuat, akses terhadap buku-buku berkualitas harus diperluas, dan ruang bagi guru serta siswa untuk berkarya harus semakin diperbanyak. Dengan begitu, budaya literasi tidak hanya menjadi program formalitas, tetapi benar-benar menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Keberadaan guru-guru penulis yang aktif berkarya adalah aset berharga bagi Kabupaten Tangerang. Mereka telah membuktikan bahwa menulis bukan hanya aktivitas akademik, tetapi juga bentuk dedikasi dalam membangun peradaban yang lebih baik. Oleh karena itu, penghargaan dan dukungan terhadap mereka harus terus diperkuat agar semangat literasi semakin menyala.
Masa depan Kabupaten Tangerang sebagai daerah yang literat ada di tangan kita semua. Dengan semangat kebersamaan, mari jadikan literasi sebagai gerakan yang hidup dan terus berkembang, demi menciptakan generasi yang lebih cerdas, inovatif, dan berdaya saing di masa depan.