Example 728x250

Kisah Badru, Belajar pada Sang Ayah Hingga Sukses Menjadi Penjahit Profesional

Badru merintis bisnis jahit vermak pakaian dengan penuh ketekunan.

 

Kab. Tangerang, CB,-Bagi Badru, menjahit bukan sekadar pekerjaan, melainkan bagian dari perjalanan hidup yang penuh perjuangan. Lahir pada tahun 1989, pria asal kampung Sikluk RT 004/001, Desa Pematang, kecamatan Tigaraksa ini telah mengenal jarum dan benang sejak usia tujuh tahun. Sejak kecil, ia belajar langsung dari orang tuanya yang juga berprofesi sebagai penjahit. Ilmu tersebut tidak hanya menjadi bekal keterampilan, tetapi juga sumber mata pencaharian yang kini menghidupi keluarganya.

 

Dalam perbincangan dengan tim Cakra Banten, Badru menceritakan bagaimana ia mulai menekuni dunia jahit-menjahit sejak masih anak-anak. “Dulu saya sering melihat orang tua bekerja, lama-kelamaan saya pun mulai belajar dan mencoba sendiri,” ungkapnya. Kegigihannya dalam belajar menjahit membuatnya semakin terampil, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menjadikannya sebagai profesi utama.

 

Usaha yang kini digelutinya tidaklah instan. Sejak tahun 2010, Badru merintis bisnis jahit vermak pakaian dengan penuh ketekunan. Dengan menyewa sebuah kios sederhana di Kampung Pasir Gatot, ia mulai menerima berbagai pesanan perbaikan baju dan celana dari pelanggan di sekitarnya. Lambat laun, usaha kecilnya mulai dikenal dan memiliki pelanggan setia.

 

“Alhamdulillah, dari hasil menjahit ini saya bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ujar Badru penuh syukur. Meski harus menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan usahanya, ia tetap semangat dan terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya.

 

Dalam sehari, Badru mampu memperoleh penghasilan rata-rata tidak kurang dari Rp200 ribu. Jumlah ini cukup untuk menutup kebutuhan keluarga serta membayar biaya sewa kios sebesar Rp600 ribu per bulan. Meski terbilang sederhana, ia tetap bersyukur karena bisa bekerja mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

 

Keuletan dan ketekunan Badru dalam menjalankan usaha jahit vermaknya menjadi inspirasi bagi banyak orang. Di tengah persaingan industri fashion yang semakin berkembang, ia tetap berpegang teguh pada keterampilan tradisional yang telah diwariskan oleh keluarganya. “Kunci sukses dalam usaha ini adalah ketelitian dan pelayanan yang baik kepada pelanggan,” ujarnya.

 

Badru juga membagikan pengalamannya dalam menghadapi berbagai tantangan, mulai dari persaingan usaha hingga fluktuasi jumlah pelanggan. Menurutnya, kualitas jahitan yang rapi dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pesanan menjadi faktor utama dalam menjaga kepercayaan pelanggan.

 

Selain fokus pada usaha, Badru juga berharap dapat mengajarkan keterampilan menjahit kepada generasi muda di sekitarnya. Ia ingin ilmu yang telah ia pelajari sejak kecil ini tidak hanya berhenti pada dirinya, tetapi juga bermanfaat bagi orang lain. “Kalau ada anak-anak muda yang mau belajar, saya siap berbagi ilmu,” katanya dengan semangat.

 

Bagi Badru, keberhasilan bukan diukur dari seberapa besar bisnis yang dimiliki, melainkan dari seberapa besar manfaat yang bisa diberikan kepada orang lain. Dengan penuh keyakinan, ia terus menjalankan usaha jahit vermaknya, sembari berharap dapat semakin berkembang di masa depan.

 

Perjuangan Badru dalam mempertahankan usahanya menjadi bukti bahwa ketekunan dan kerja keras dapat membawa seseorang menuju kesuksesan. Kisahnya menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin merintis usaha dari nol, bahwa dengan niat yang kuat dan usaha yang sungguh-sungguh, segala sesuatu bisa tercapai.(Kdr)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *