Example 728x250

Kejurnas Silambawiqri Ke-2: Regenerasi Pesilat Muda Berprestasi

 

CAKRABANTEN.ID,

Lebak,- Pencak silat bukan sekadar seni bela diri, tetapi juga warisan budaya yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari identitas nasional, pencak silat mengajarkan disiplin, ketangguhan, dan rasa hormat kepada sesama. Oleh karena itu, membekali generasi muda dengan keterampilan pencak silat menjadi langkah penting untuk menjaga tradisi dan melestarikan budaya daerah yang kaya akan nilai-nilai filosofi kehidupan.

Di tengah arus modernisasi yang begitu pesat, pembekalan pencak silat bagi generasi muda juga berperan dalam memperkuat rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap budaya sendiri. Selain melestarikan warisan leluhur, keterampilan ini membentuk karakter yang tangguh, berjiwa ksatria, dan siap menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

Sebagai salah satu strategi dan upaya membekali generasi muda dengan keterampilan pencak silat, Perguruan Silat Tenaga Dalam Bathin Wiqoyah Ri’ayah (Silambawiqri) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menggelar Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Kedua pada 21-22 Desember 2024 di GOR Padepokan IPSI Uwes Qurni, Kabupaten Lebak. Setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19, ajang ini kembali diadakan untuk membangkitkan semangat para atlet muda.

Kejuaraan ini dikhususkan untuk atlet usia anak yang berasal dari berbagai daerah di Banten dan Jabodetabek. Acara ini juga direncanakan menjadi agenda rutin yang diadakan setiap dua tahun sekali sebagai upaya memperkuat tradisi dan regenerasi pesilat muda.

Ketua Majlis Pendekar sekaligus Ketua Dewan Guru Perguruan Silat Tenaga Dalam Bathin Wiqoyah Ri’ayah, (Silambawiqri) Provinsi Banten, KH. Upen Rupendi, memberikan apresiasi atas terselenggaranya Kejurnas Silambawiqri Kabupaten Lebak 2024. Menurutnya, kejuaraan ini menjadi langkah penting untuk menggali dan mengembangkan potensi bibit-bibit muda berprestasi.

KH. Upen Rupendi menambahkan bahwa ajang ini juga diharapkan dapat memperkuat karakter dan disiplin generasi muda melalui latihan dan kompetisi pencak silat yang positif dan membangun.

Ketua Panitia Acara, Yogi Mustopa, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kejuaraan ini adalah menjalin silaturahmi antarperguruan sekaligus melestarikan budaya bangsa melalui tradisi pencak silat sebagai warisan leluhur.

Menurut Yogi, Kejurnas ini juga menandai dimulainya kembali aktivitas Perguruan Silat Tenaga Dalam Bathin Wiqoyah Ri’ayah setelah sempat vakum selama masa pandemi Covid-19. Ini menjadi momentum penting untuk merajut kebersamaan dan semangat baru.

Lebih lanjut, Yogi menyampaikan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi, menunjukkan minat generasi muda terhadap pencak silat sebagai olahraga yang mengandung nilai seni, budaya, dan ketahanan fisik.

Kegiatan ini juga menjadi panggung bagi para atlet muda untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Prestasi yang diraih di kejuaraan ini diharapkan menjadi batu loncatan menuju kompetisi yang lebih besar di tingkat nasional.

Selain itu, kejuaraan ini memberikan ruang bagi para pelatih dan pengurus perguruan untuk mengevaluasi program latihan dan meningkatkan kualitas pembinaan atlet ke depannya.

Dengan terselenggaranya Kejurnas ini, Silambawiqri menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam melestarikan seni bela diri tradisional dan membangun generasi muda yang tangguh.

KH. Upen Rupendi juga mengajak seluruh pihak untuk terus mendukung perkembangan pencak silat agar semakin diminati oleh generasi muda di era modern ini.

Di akhir acara, panitia menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan dan berkomitmen untuk mengadakan kejuaraan serupa secara konsisten sebagai upaya menjaga warisan budaya bangsa yang membanggakan.(Awn)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *