Warga BLOK A, Perum Guru PKGC, melakukan kerja bakti pembangunan gerbang utama Blok A, tahap pertama, pemasangan cakar ayam.
Kab. Tangerang, CAKRA Banten,-Identitas lingkungan memiliki peran penting dalam mempertegas status sosial masyarakat. Salah satu elemen yang menjadi simbol kebanggaan sekaligus penanda wilayah adalah keberadaan gerbang utama. Tidak hanya mempermudah pengenalan wilayah, gerbang utama juga memberikan rasa aman, nyaman, serta mencerminkan kekompakan, kedisiplinan, dan semangat gotong royong masyarakatnya.
Melihat pentingnya hal ini, warga Blok A Perum Guru sepakat untuk membangun Gerbang Utama Blok A. Inisiatif ini bertujuan memperkuat identitas lingkungan sekaligus menjaga keharmonisan dan meningkatkan kualitas tempat tinggal. Dengan adanya gerbang utama, diharapkan Blok A dapat lebih dikenal sebagai kawasan yang rapi, aman, dan memiliki nilai sosial tinggi.
Persoalan ini bermula dari keberadaan gerbang utama Perumahan Kota Batara yang membelah wilayah Perum Guru, khususnya di RT 05 RW 01, Desa Pasanggrahan. Kondisi ini membuat Blok A terpisah dari blok lainnya di Perum Guru dan sering dianggap bukan bagian dari Perum Guru PKGC. Dampaknya, pengurusan administrasi warga Blok A terganggu dan identitas sosial mereka menjadi kabur.
Sebagai solusi, warga Blok A berinisiatif membangun gerbang utama baru di dekat gerbang utama Perumahan Kota Batara yang ikonik dengan patung badaknya. Gerbang ini dirancang untuk memperjelas identitas sosial, mempermudah administrasi, dan mempererat hubungan antarwarga Blok A dengan komunitas Perum Guru PKGC secara keseluruhan.
Ketua pelaksana pembangunan, Heru Susanto, mengapresiasi kekompakan warga Blok A yang dengan semangat gotong royong mendukung proyek ini. “Kami bersyukur atas kebersamaan warga yang berswadaya untuk membangun gerbang ini. Ini adalah langkah penting untuk menata kembali status sosial Blok A,” ujar Heru saat kerja bakti Minggu pagi, 19 Januari 2025.
Heru juga berterima kasih kepada Anggota DPRD Kabupaten Tangerang, Ustur Ubadi, yang memberikan dukungan finansial, serta Kepala Desa Pasanggrahan, Agus Setyantoro, yang siap membantu. “Bapak Agus menyampaikan langsung komitmennya kepada kami di Kantor Desa Pasanggrahan,” tambahnya.
Selain itu, tokoh masyarakat Kecamatan Solear, Yudi Rudibillah atau Yudi RB, turut berkontribusi dengan memberikan material penting untuk proyek ini. Tamong Zidan, salah satu tokoh masyarakat Blok A, juga menjadi pelopor dengan menyetor dana awal untuk pembangunan.
Setiap kepala keluarga di Blok A sepakat memberikan iuran yang ditargetkan lunas pada April 2025. Namun, karena dana awal sudah terkumpul, pembangunan telah dimulai sejak 19 Januari 2025 dan akan dilanjutkan pada 26 Januari 2025. Heru berharap gerbang ini selesai sebelum Idulfitri 2025 agar warga dapat merayakan hari raya dengan penuh kebanggaan.
“Gerbang ini bukan hanya simbol fisik, tetapi juga simbol persatuan dan kesadaran akan pentingnya status sosial dalam masyarakat. Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi,” tegas Heru.
Kolaborasi warga, tokoh masyarakat, dan pemerintah ini menjadi solusi nyata bagi tantangan sosial yang dihadapi Blok A. Dengan adanya gerbang baru, warga berharap dapat menghapus pandangan bahwa Blok A adalah wilayah terpisah dan menunjukkan bahwa mereka bagian utuh dari komunitas Perum Guru PKGC.
Semangat gotong royong warga Blok A menjadi contoh inspiratif bagaimana sebuah komunitas dapat bersatu demi mencapai tujuan bersama. Pembangunan gerbang utama ini diharapkan tidak hanya memperbaiki tata ruang, tetapi juga memperkuat hubungan sosial dan kebanggaan warga sebagai bagian dari Perum Guru PKGC. Langkah ini diharapkan membawa manfaat besar bagi masyarakat Desa Pasanggrahan secara keseluruhan.(Awn)