Example 728x250

Silaturahmi Literasi: Mengukir Aksara, Menginspirasi Generasi

Dari kiri, Nia Kurniasih, S.Pd, Wartika, S.Pd, MM, Heri Irawan, S.Kom, Abdul Kodir, SH dan Ketua PGRI Kabupaten Tangerang, Bibing Sudarman, M.Si, di kediaman Bibing S.

 

Kab. Tangerang, CB,-Dalam dunia literasi, menulis bukan sekadar merangkai kata, tetapi juga mengabadikan gagasan dan pengalaman agar terus hidup sepanjang masa. Semangat inilah yang tergambar dalam pertemuan inspiratif antara Pemimpin Umum Tabloid Pendidikan CAKRA Banten, Heri Irawan, dengan seorang kepala sekolah sekaligus penulis, Wartika, S.Pd., MM. Perempuan yang kini tengah menyelesaikan buku solonya berjudul Menanti Senja, Mengukir Aksara ini mendapat arahan langsung dari Heri Irawan, seorang mantan wartawan senior Harian Umum Merdeka. Kehadiran Heri dalam proses penyusunan buku ini bukan hanya sebagai editor, tetapi juga sebagai mentor yang memperkuat tema dan isi buku agar semakin tajam dan inspiratif.

 

Untuk memperkaya perspektif dan mendapatkan dukungan, Wartika bersama rekan-rekannya sesama penulis bersilaturahmi dengan Ketua PGRI Kabupaten Tangerang, Bibing Sudarman, M.Si. Pertemuan ini bertujuan untuk meminta arahan, saran, dan ide dalam memperkaya isi buku. Selain itu, Wartika juga mengajukan permintaan kepada Bibing untuk memberikan kata sambutan dalam buku solonya. Kehadiran mereka disambut dengan penuh antusias oleh Ketua PGRI, yang sangat mengapresiasi upaya guru-guru dalam mengembangkan budaya literasi.

 

Tidak hanya dari Ketua PGRI, sambutan juga akan diminta dari berbagai tokoh penting di dunia pendidikan Kabupaten Tangerang. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang, serta Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tangerang akan turut memberikan dukungan terhadap penerbitan buku ini. Bahkan, salah seorang praktisi pendidikan yang juga mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Teteng Jumara, S.Pd., MM, juga diharapkan memberikan pandangannya. Kehadiran para tokoh ini menjadi bukti nyata bahwa dunia literasi mendapat perhatian luas di kalangan pemerhati pendidikan.

 

Sebagai bentuk penghargaan terhadap dedikasi dalam menulis, buku Menanti Senja, Mengukir Aksara rencananya akan dibedah dalam momentum Hari Pendidikan Nasional tahun 2025. Acara bedah buku ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para pendidik dan siswa untuk semakin mencintai dunia literasi. Semangat menulis yang ditunjukkan oleh Wartika dan rekan-rekannya bukan hanya untuk kepuasan pribadi, tetapi juga untuk membuka cakrawala baru bagi dunia pendidikan.

 

Dalam pertemuan ini, turut hadir Nia Kurniasih, seorang guru pegiat literasi yang telah menerbitkan sejumlah buku, baik karya pribadi maupun buku bersama. Peran Nia dalam dunia literasi sangat penting, karena ia turut mendorong para pendidik lainnya untuk menulis dan berbagi pengalaman. Selain itu, Manager Marketing Tabloid CAKRA Banten, Abdul Kodir, SH, juga hadir untuk memberikan dukungan penuh terhadap gerakan literasi ini.

 

Ketua PGRI Kabupaten Tangerang, Bibing Sudarman, dalam sambutannya menyatakan bahwa menulis adalah salah satu cara terbaik untuk mengabadikan ilmu dan pengalaman. Ia sangat mengapresiasi guru-guru yang tidak hanya mengajar di kelas, tetapi juga menuangkan pemikiran mereka dalam bentuk tulisan. Menurutnya, budaya menulis di kalangan guru harus terus dikembangkan agar bisa menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

 

Heri Irawan, selaku mentor dalam penyusunan buku ini, menegaskan bahwa dunia literasi harus terus hidup dan berkembang. Menurutnya, buku adalah salah satu warisan terbaik yang bisa diberikan oleh seorang pendidik kepada generasi berikutnya. Ia berharap, melalui buku Menanti Senja, Mengukir Aksara, akan lahir lebih banyak lagi penulis dari kalangan pendidik yang memiliki semangat berbagi ilmu melalui tulisan.

 

Kehadiran para tokoh penting dalam silaturahmi ini menjadi bukti bahwa gerakan literasi tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan agar semangat menulis terus berkobar. Para penulis yang hadir dalam pertemuan ini merasa semakin termotivasi untuk terus berkarya dan menginspirasi.

 

Dengan semakin banyaknya pendidik yang menulis, dunia pendidikan akan semakin kaya akan referensi dan pengalaman nyata. Buku-buku yang lahir dari tangan para guru bukan hanya menjadi bacaan, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda. Itulah sebabnya, gerakan literasi seperti ini harus terus didukung dan diperkuat.

 

Silaturahmi yang terjalin dalam pertemuan ini bukan hanya sebatas membahas buku, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkuat komitmen dalam mengembangkan budaya literasi. Dengan semakin banyaknya pendidik yang menulis, maka semakin banyak pula ilmu yang bisa diwariskan kepada generasi mendatang.

 

Dengan semangat menulis yang terus dikobarkan, dunia literasi akan terus berkembang dan memberi manfaat luas bagi masyarakat. Buku Menanti Senja, Mengukir Aksara bukan sekadar buku biasa, tetapi sebuah karya yang lahir dari dedikasi dan semangat seorang pendidik dalam berbagi ilmu. Semoga buku ini menjadi pemicu lahirnya lebih banyak karya literasi dari para guru di seluruh Indonesia.(Kdr)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *