Example 728x250

Dukung Nelayan Banten, HMNI Berikan Fasilitas Cool Storage

HMNI Provinsi Banten bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Direktorat Jenderal PDSPKP meluncurkan fasilitas penyimpanan dingin (cool storage) di Koperasi Insan Kamil.

 

Kab. Tangerang, CAKRA Banten,-DPD Himpunan Nelayan dan Masyarakat Indonesia (HMNI) Provinsi Banten menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan nelayan dengan meluncurkan fasilitas penyimpanan dingin (cool storage) di Koperasi Insan Kamil, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, sebagai langkah nyata untuk menjaga kualitas hasil tangkapan, meningkatkan daya saing, dan mendorong perekonomian nelayan di wilayah Banten.

 

Pada 24 Januari 2025, DPD Himpunan Nelayan dan Masyarakat Indonesia (HMNI) Provinsi Banten bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Direktorat Jenderal PDSPKP meluncurkan fasilitas penyimpanan dingin (cool storage) di Koperasi Insan Kamil, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.

 

Fasilitas ini dirancang untuk mendukung nelayan dengan kapasitas penyimpanan hingga 30 ton ikan, memberikan solusi penyimpanan hasil tangkapan yang lebih optimal.

 

Cool storage ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan nelayan dalam menjaga kualitas ikan agar tetap segar lebih lama. Dengan adanya fasilitas ini, nelayan tidak lagi terbatas oleh waktu atau cuaca dalam menjual hasil tangkapan mereka. “Fasilitas ini dapat memperpanjang kualitas ikan sehingga mengurangi risiko kerugian akibat ikan yang rusak,” ujar Ike Megasari, Pembina DPD HMNI.

 

Manfaat lain dari cool storage adalah kestabilan harga ikan di pasar. Selama ini, harga sering melonjak ketika hasil tangkapan melimpah namun tidak ada fasilitas penyimpanan yang memadai. Dengan penyimpanan yang baik, pasokan ikan ke pasar dapat diatur sehingga harga menjadi lebih stabil, memberikan keuntungan bagi nelayan sekaligus konsumen.

 

Selain menjaga harga, cool storage juga diyakini mampu mengurangi pemborosan bahan bakar solar. Efisiensi penyimpanan dan distribusi yang lebih terorganisir akan menekan kebutuhan pengiriman ikan yang berulang-ulang. “Ini menjadi langkah positif untuk efisiensi biaya operasional nelayan,” tambah Friyanto Desiando dari Divisi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan.

 

Fasilitas ini juga membuka peluang bagi nelayan untuk meningkatkan produktivitas. Dengan penyimpanan yang memadai, nelayan dapat fokus pada tangkapan ikan yang lebih banyak tanpa khawatir ikan akan cepat rusak sebelum terjual. “Ini adalah lompatan besar bagi sektor perikanan di Kabupaten Tangerang,” ungkapnya.

 

 

Kunjungan ini juga menyoroti sinergi antara DPD HMNI Provinsi Banten dan KKP dalam mendukung sektor perikanan. Kedua institusi ini berkomitmen menghadirkan solusi inovatif bagi para nelayan demi memperkuat ketahanan ekonomi daerah. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah diharapkan terus berjalan demi kesejahteraan masyarakat pesisir.

 

Ike Megasari juga menekankan pentingnya kolaborasi antara nelayan, pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan. Dengan kerja sama yang erat, diharapkan tercipta sistem perikanan yang lebih berkelanjutan dan adaptif terhadap tantangan zaman.

 

Inisiatif ini menjadi bukti nyata bagaimana inovasi dalam pengelolaan hasil laut dapat membawa dampak positif. Kabupaten Tangerang kini menjadi model pengembangan teknologi perikanan yang dapat meningkatkan taraf hidup nelayan sekaligus menjaga stabilitas ekonomi.

 

Ke depan, diharapkan daerah-daerah pesisir lain di Indonesia dapat mengadopsi model serupa. Teknologi seperti cool storage ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, tetapi juga memberikan harapan baru bagi masyarakat pesisir untuk masa depan yang lebih baik.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *