Example 728x250

Kolaborasi Membangun Karakter Mulia Generasi Muda Sejak Dini

Kepala Sekolah SMPN 2 Teluknaga, Endaryanto, M.Pd, bersama Koordinator Gerakan Santri Saba Sakola, DPD Bakomubin, M. Heri Irawan, dan pengurus DPC Bakomubin Teluknaga, Ust. Wahab, ZA.

 

 

Kab. Tangerang, CAKRA Banten,-Penanaman nilai-nilai sila pertama Pancasila, “Ketuhanan Yang Maha Esa,” sejak dini di kalangan siswa sangat penting untuk membentuk generasi yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sikap ini tercermin dalam perilaku yang mencerminkan keimanan, seperti menjalankan ibadah dengan disiplin, menghormati perbedaan agama, dan menjunjung tinggi nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai ini, siswa tidak hanya menjadi individu yang religius tetapi juga menjadi pondasi bagi terciptanya masyarakat yang harmonis dan berintegritas.

 

Pada hari Senin, 20 Januari 2025, Koordinator Gerakan Santri Saba Sakola (G3S) DPD Bakomubin Kabupaten Tangerang, M. Heri Irawan, S.Kom, bersama Pengurus DPC Bakomubin Kecamatan Teluknaga, melakukan silaturahmi dengan Ketua Gugus 10 SMP Kecamatan Teluknaga, Endaryanto, M.Pd, yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Teluknaga. Kunjungan ini bertujuan untuk membahas kemungkinan kerjasama dalam pelaksanaan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Gerakan Santri Saba Sakola di Kecamatan Teluknaga.

 

M. Heri Irawan menjelaskan bahwa Gerakan Santri Saba Sakola adalah program unggulan dari Bakomubin yang diluncurkan pada 29 Juni 2022 oleh Sekda Kabupaten Tangerang, Drs. Moch Maesyal Rasyid, M.Si, yang kini menjabat sebagai Bupati Tangerang. Dalam sambutannya saat peluncuran, Sekda menekankan pentingnya kolaborasi antara Bakomubin dengan berbagai pihak terkait, seperti MUI, DMI, FKUI, ulama, Dinas Pendidikan, dan Kementerian Agama. Tujuannya adalah agar program ini dapat membina siswa di sekolah umum, sekolah agama, serta pondok pesantren, guna menciptakan generasi muda yang berakhlak mulia.

 

Sebagai bagian dari implementasi program ini, panitia G3S Bakomubin telah menjalin komunikasi dengan Kepala Sekolah SMPN 1 Teluknaga, Yulia Puspitasari, M.Pd, yang dengan antusias mendukung rencana menjadikan sekolahnya sebagai tuan rumah untuk kegiatan Sosialisasi dan Bimtek Gerakan Santri Saba Sakola di Kecamatan Teluknaga. Kegiatan ini akan melibatkan seluruh kepala sekolah SD dan SMP serta guru mata pelajaran agama Islam di wilayah Kecamatan Teluknaga.

 

Camat Teluknaga, Zam Zam Manohara, S.STP, juga memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program ini. Beliau menyatakan kebanggaannya atas kolaborasi antara Bakomubin Kabupaten Tangerang dan Bakomubin Kecamatan Teluknaga dengan Pemerintah Kecamatan Teluknaga. Camat juga menambahkan bahwa meskipun rencana awal kegiatan pada Januari 2025 menghadapi kendala terkait jadwal kalender pendidikan, upaya untuk melaksanakan kegiatan di bulan Februari 2025 tetap menjadi prioritas.

 

Ust. Wahab, ZA, S.Pd.I, yang merupakan Pengurus DPC Bakomubin Kecamatan Teluknaga, mendampingi M. Heri Irawan dalam kunjungan ini. Dalam kesempatan tersebut, Ust. Wahab juga melakukan observasi mengenai konsistensi dan kedisiplinan siswa SMPN 2 Teluknaga dalam melaksanakan ibadah, khususnya sholat lima waktu dan membaca Al-Qur’an. Hasil penelitian di kelas 9-D menunjukkan bahwa meskipun seluruh siswa beragama Islam, hanya sedikit yang konsisten menjalankan sholat lima waktu.

 

Hasil observasi di kelas 9-D SMPN 2 Teluknaga menunjukkan bahwa dari 40 siswa yang hadir, hanya satu siswi yang konsisten melakukan sholat lima waktu, sementara sebagian besar siswa hanya melaksanakan sholat sebagian waktu atau bahkan tidak sama sekali berjumlah 21 orang. Kondisi ini mengkhawatirkan, terutama karena disiplin ibadah merupakan landasan penting dalam membentuk karakter siswa. Oleh karena itu, program Gerakan Santri Saba Sakola sangat relevan untuk diterapkan sebagai upaya mendidik dan membimbing para siswa agar lebih disiplin dalam beribadah dan menjadikan nilai-nilai agama sebagai pedoman hidup.

 

Menurut Ust. Wahab, generasi muda yang tidak disiplin dalam beribadah sangat rentan terjerumus dalam perilaku negatif. “Generasi yang lemah dalam beribadah akan lebih mudah tergoda untuk melakukan hal-hal yang tidak terpuji,” tegasnya. Oleh karena itu, program ini diharapkan dapat melibatkan berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah, untuk berkolaborasi dalam menciptakan generasi bangsa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual.

 

Endaryanto, M.Pd, Kepala Sekolah SMPN 2 Teluknaga, menyampaikan bahwa salah satu tantangan terbesar bagi siswa saat ini adalah pengaruh teknologi, terutama smartphone. Banyak siswa yang terpengaruh oleh berbagai aplikasi dan konten yang tidak mendidik, yang membuat mereka lupa waktu dan mengabaikan kewajiban agama mereka. Untuk itu, SMPN 2 Teluknaga telah menerapkan aturan larangan membawa smartphone ke sekolah. Meskipun ada protes dari sebagian orang tua, aturan ini diterapkan demi menjaga agar siswa tidak terpapar hal-hal yang bisa merusak konsentrasi mereka.

 

Dalam hal ini, Endaryanto menekankan pentingnya peran orang tua dan guru dalam mengawasi dan membimbing siswa agar dapat fokus pada pendidikan dan ibadah. “Komunikasi yang sehat antara sekolah, orang tua, dan siswa sangat penting agar kita bisa bersama-sama membimbing generasi muda ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

 

Keputusan untuk melaksanakan program Gerakan Santri Saba Sakola di Kecamatan Teluknaga mendapat sambutan positif dari semua pihak. Program ini diharapkan dapat mengatasi tantangan besar yang dihadapi oleh generasi muda, yaitu krisis moral dan disiplin dalam beribadah. Dengan adanya kegiatan sosialisasi dan bimtek, para kepala sekolah dan guru agama Islam dapat memperkuat pemahaman dan keterampilan mereka dalam mendidik siswa agar lebih taat dalam beribadah.

 

M. Heri Irawan berharap bahwa dengan kerjasama antara Bakomubin, sekolah, dan pemerintah daerah, Gerakan Santri Saba Sakola dapat menjadi sebuah gerakan nasional yang memberikan dampak positif bagi generasi muda Indonesia. Ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada peran pengurus Bakomubin, tetapi juga melibatkan dukungan aktif dari masyarakat dan keluarga siswa.

 

Dengan semangat gotong royong dan tekad bersama, Gerakan Santri Saba Sakola berkomitmen untuk terus memperjuangkan pembinaan akhlak dan kedisiplinan generasi muda Indonesia. Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak bangsa dapat tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia, disiplin, dan taat beragama, serta siap menghadapi tantangan kehidupan dengan penuh keyakinan dan keberanian.

 

Program ini bukan hanya sekadar pelatihan atau sosialisasi, tetapi juga merupakan bentuk nyata dari upaya membentuk karakter generasi muda yang tangguh dan berbudi pekerti luhur. Diharapkan, Gerakan Santri Saba Sakola dapat menjadi inspirasi bagi daerah lainnya untuk turut serta dalam gerakan pembinaan umat, yang dimulai dari sekolah-sekolah di tingkat dasar hingga menengah.(Ryf)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *