Kab. Tangerang, CAKRA Banten, – Miftahudin, seorang pemuda asal Desa Blukbuk, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, mencatatkan prestasi gemilang sebagai Pemuda Pelopor Tingkat Kabupaten Tangerang. Ia berhasil meraih penghargaan sebagai peserta terbaik pertama dalam Seleksi Pemuda Prestasi Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Tangerang, Kamis, 20 Maret 2025.
Keberhasilan Miftahudin bukanlah hasil yang instan. Sebagai petani binaan Kampus SmartFarm Academy Tangerang, ia telah menempuh perjalanan panjang dalam menekuni dunia pertanian. Bahkan, ia baru saja kembali dari Jepang setelah mengikuti program magang pertanian selama satu tahun. Di negeri Sakura, ia memperdalam teknik bertani modern yang berbasis teknologi canggih.
Di usianya yang masih 23 tahun, Miftahudin telah menunjukkan dedikasi luar biasa di bidang pertanian. Ia tak hanya memahami teknik bercocok tanam dan beternak, tetapi juga memiliki kesadaran mendalam tentang pentingnya pertanian dalam kehidupan manusia. Baginya, pertanian bukan sekadar profesi, melainkan ibadah yang penuh berkah.
Sebagai seorang muslim, Miftahudin meyakini bahwa bertani adalah salah satu pekerjaan utama yang ditekuni oleh para nabi, termasuk Nabi Adam AS. Dari sanalah ia semakin bersemangat untuk mengembangkan pertanian berbasis teknologi, agar hasilnya semakin optimal dan membawa manfaat bagi masyarakat luas.
Saat ini, pemerintah tengah giat mendorong industri dan teknologi pertanian untuk memastikan ketahanan pangan nasional. Miftahudin berharap, semakin banyak pemuda yang tergerak untuk berkontribusi dalam sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Menurutnya, pembangunan bangsa tidak hanya bertumpu pada sektor industri dan jasa, tetapi juga pada kemandirian pangan yang kuat.
Kadisporabudpar Kabupaten Tangerang, Dra. Ratih Rahmawati, MM, mengapresiasi pencapaian Miftahudin. Ia menegaskan bahwa sektor pertanian memiliki peran strategis dalam membangun kemajuan bangsa. Oleh karena itu, dibutuhkan generasi muda yang kreatif dan inovatif, yang mampu menguasai teknologi pertanian guna meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil tani.
Miftahudin sendiri telah membuktikan bahwa bertani bukanlah profesi yang ketinggalan zaman. Dengan mengadopsi teknik pertanian modern seperti hidroponik, irigasi cerdas, dan penggunaan pupuk organik, ia berhasil meningkatkan hasil panen dengan lebih efisien dan ramah lingkungan.
Selain bertani, ia juga aktif berbagi ilmu dengan para pemuda di desanya. Melalui berbagai pelatihan dan diskusi, ia mengajak mereka untuk melihat pertanian sebagai peluang besar, bukan sekadar pekerjaan tradisional yang dipandang sebelah mata.
Semangatnya dalam bertani semakin kuat ketika melihat dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat. Hasil pertaniannya tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga membantu meningkatkan kesejahteraan petani lain. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa bertani bisa menjadi jalan menuju kehidupan yang lebih baik.
Dengan berbagai pencapaian yang telah diraihnya, Miftahudin bertekad untuk terus berinovasi dan menginspirasi lebih banyak pemuda. Ia ingin membuktikan bahwa generasi milenial bisa berperan besar dalam sektor pertanian, membawa perubahan, dan memastikan Indonesia tetap menjadi negara agraris yang mandiri.
“Bertani bukan hanya tentang mengolah tanah, tetapi juga mengolah masa depan. Jika kita tekun dan inovatif, pertanian bisa menjadi ladang rezeki yang tak terbatas,” ujar Miftahudin penuh semangat.
Keberhasilannya menjadi Pemuda Pelopor Kabupaten Tangerang tahun 2025 adalah bukti bahwa pertanian adalah sektor yang menjanjikan. Dengan ilmu, iman, dan inovasi, pertanian bisa menjadi sumber kesejahteraan bagi banyak orang, sekaligus membawa keberkahan dalam kehidupan.
Presiden SmartFram Academy, H. Raiyadno mengapresiasi keberhasilan Miftahudin dan mengharap petani Milenial yang pernah mengikuti program magang pertanian di Kampus SmartFarm tersebut semakin meningkatkan potensi pertanian dari hulu hingga hilir, tidak hanya menciptakan hail pertanian yang baik, tetapi juga bagaimana melakukan sinergitas dan kolaborasi seluas-luasnya dengan kampus, pemerintah, masyarakat dan pasar, sehingga menginspirasi kaum muda untuk semakin tertarik di sektor pertanian.(Kdr)